KONSEP DASAR


KONSEP DASAR

Konsep dasar merupakan suatu konsep karateristik untuk diterapkan dalam pelaporan keuangan atau suatu konsep dapat dikatakan sebagai konsep dasar tersebut dianut atau di implikasikan dalam akuntansi. Konsep dasar berfungsi melandasi penalaran dalam perekayasaan, konsep dasar bermanfaat dalam penyusunan standar dalam menetukan konsep, prinsip, metode, atau teknik yang akan digunakan dalam standar. Ada beberapa sumber  konsep dasar, yaitu :
a.  Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ), IAI mengadopsi atau mentransfer rerangka konseptual IASC sehingga konsep dasarnya juga mengacu pada IASC. Terdapat dua konsep dasarnya yaitu Akrual Basic dan Going Concern.
b.      Paul Grady
c.       Accounting Principles Board ( APB )
d.      Wolk, Tearney, dan Dodd
e.       Anthony, Hawkins, dan Merchant
f.        Paton dan Littleton
Dalam beberapa pendapat di atas so pasti ada perbedaanyakan, nah perbedaan itu muncul karena adanya perbedaan persepsi dari berbagai sumber tentang faktor lingkungan, perbedaan pendefnisian, dan perbedaan status dari konsep sebagai konsep dasar.  
Dalam buku yang saya baca, konsep dasar Paton dan Littleton ( P&L ) yang dibahas secara mendalam, karena menurut Suwardjono konsep dasar dari P&L sudah cukup lengkap menjelaskan tentang faktor lingkungan dan praktik akuntansi yang berjalan pada zamannya.
Oke guys untuk konsep dasar yang dikemukakan oleh P&L itu ada 7, dengan uraian sebagai berikut :
a.    Kesatuan usaha, harus dianggap sebagai kesatuan badan atau orang yang berdiri sendiri bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah dari pemiliknya. Kesatuan usaha dapat dikatakan mempersonifikasikan badan usaha, sehingga kesatuan usaha dan pemilik usaha memiliki hubungan bisnis ( utang piutang ). Dalam kesatuan usaha itu memiliki batasan yaitu batasan ekonomi, dimana kendali dilakukan oleh manajemen. Adanya hubungan antara pemilik dan manajemen mengakibatkan manajemen harus mempertanggungjawabkan aset yang telah dikelola dalam statmen keuangan. Pertanggungjawaban yang dilakukan dituntut agar manajemen menerangkan darimana sumber atau asal aset diperoleh.
b.     Kontinuitas Usaha, beranggapan bahwa perusahaan akan beroperasi “selamanya” sampai waktu yang tidak ditentukan, dan tidak adanya gejala bahwa perusahaan akan dilikuiditas, hal ini mempengaruhi penyusunan statmen keuangan atau perekayasaan statmen keuangan. Perusahaan berusaha untuk mendapatkan laba terus menerus dalam jangka panjang, sehingga diperlukannya laporan periodik agar perusahaan dapat melihat kondisi dari perusahaan dan dapat mempertimbangkan keputusan apa yang akan diambil kedepannya. statmen keuangan periodik dianggap brsifat sementara. Nah, dalam mengukur laba perusahaan di perlukannya pemenggalan dalam menulis statmen keuangan. Pemenggalan pendapatan dan biaya dalam statmen keuangan laba rugi itu penting untuk mengetahui tingkat laba dalam menilai daya laba. Pemenggalan statmen keuangan secara periodik itu lebih objektif dan terandalkan daripada pemenggalan statmen keuangan dalam satu waktu saja.
c.  Kos atau penghargaan sepakat, dapat dikatakan bahwa jumlah rupiah atau harga merupakan bahan yang akan diolah oleh akuntan merupakan bahan yang sangat objektif. Kegiatan yang terlibat dalam transaksi atau kegiatan pertukaran merupakan bahan yang objektif untuk mengukur sumber ekonomik yang masuk dan keluar. Kos akan menerangkan realitas kegiatan ekonomik kesatuan usaha untuk menghasilkan informasi yang realitas.
d.    Kos melekat, tujuan pengelompokan dan pengabungan kos adalah untuk mengikuti aliran usaha dalam menyediakan produk atau jasa. Kos melekat dugunakan untuk mendukung bahw kos yang sesungguhnya telah terjadi.
e.      Upaya dan Hasil, kesatuan usaha harus menghasilkan atau menyediakan barang atau jasa unuk mendapatkan pendapatan dengan cara menyerahkan produk atau jasa tersebut. Kos yang melekat pada barang atau jasa yang akan diserahkan kepada pembeli merupakan pengukuran upaya, sedangkan kos yang masuk dalam pendapatan merupakan pengukuran hasil.
f.    Bukti Terverifikasi dan Objektif, data atau informasi keuangan yang disajikan harus didukung oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya sehingga data tersebut dapat diandalkan.
g.   Asumsi, asumsi dalam daftar konsep dasar P&L, bukan merupakan konsep dasar tetapi lebih merupakan penjelasan bahwa keenam konsep sebelumnya merupakan asumsi-asumsi yang dinyatakan. Asumsi yang dinyatakan paling tidak dilandasi oleh asumsi-asumsi yang validitasnya sulit diuji secara objektif tetapi bermanfaat.
Selai dari konsep dasar P&L , ada beberapa konsep dasar yang cukup penting yang perlu diketahui yaitu :
a.      Substansi daripada bentuk
b.     Pengakuan hak milik pribadi
c.      Keanekaragaman akuntansi antar entitas
d.     Konservatisme
e.      Pengendalian internal menjamin keterandalan data

0 komentar:

Posting Komentar